Tips Mengatur Keuangan untuk Para Keluarga Muda

Kondisi keuangan saat sudah berkeluarga tentu berbeda ketika masih single. Segala kebutuhan harus dibicarakan dan direncanakan sebaik mungkin agar tercipta kondisi finansial yang sehat. Yuk, simak 6 biaya yang harus dipersiapkan dan bagaimana cara mengatur keuangan untuk keluarga muda!

6 Biaya yang Harus Disiapkan dalam Keuangan Keluarga

Sebelum membahas cara mengatur keuangan, kamu harus memetakan biaya pengeluaran terlebih dahulu bersama pasangan. Ini bertujuan agar kamu bisa memiliki gambaran mengenai biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya. 6 biaya yang harus disiapkan antara lain:

1.   Biaya Tempat Tinggal

Tempat tinggal menjadi concern utama bagi setiap pasangan yang baru menikah. Tinggal di rumah orang tua atau sewa rumah untuk sementara waktu menjadi opsi yang umum dilakukan sebelum membeli hunian.

Jika ingin membeli hunian, kamu harus berhemat dan mengumpulkan dana sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan finansial. Setelah dana terkumpul, kamu bisa membayar DP (down payment) dan menentukan tenor KPR. Tenor KPR sendiri terbagi menjadi dua, yaitu tenor pendek (dibawah 10 tahun) dan tenor panjang (15-20 tahun).

2.   Biaya Kebutuhan Sehari-hari

Biaya kebutuhan sehari-hari seperti air, listrik, gas, transportasi, belanja bulanan, kebutuhan makan, dan berbagai penunjang hidup lainnya juga tidak boleh luput dari perencanaan keuangan. Dengan membuat skema keuangan, kamu bisa mengatur keuangan untuk memenuhi keperluan lainnya.

3.   Dana Pendidikan

Mempersiapkan dana pendidikan sebelum sang anak lahir atau setelah baru menikah bisa menjadi solusi. Selain itu, mempersiapkan dana pendidikan dapat melalui berbagai cara, seperti tabungan, deposito, atau berinvestasi.

4.   Dana Darurat

Dana darurat merupakan sejumlah dana yang digunakan untuk menghadapi berbagai kondisi tak terduga di masa yang akan datang. Sesuai dengan artinya, dana darurat hanya dipakai pada situasi darurat yang tidak bisa diatasi dengan skema keuangan normal.

Situasi yang menggunakan dana darurat antara lain adalah perbaikan rumah sehabis musibah (kebakaran, banjir, dan lain-lain), perbaikan kendaraan sehabis kecelakaan, biaya hidup saat PHK, dan sebagainya.

Besaran dana darurat tergantung kepada situasi keluarga, contohnya seperti pasangan yang menikah namun belum memiliki anak,  maka harus menyiapkan dana darurat kurang lebih 9 kali pengeluaran bulanan. Lain halnya dengan pasangan yang sudah memiliki anak, di mana harus menyiapkan dana darurat sebesar 12 kali jumlah pengeluaran bulanan.

5.   Asuransi

Setelah berbagai pengeluaran di atas, jangan lupa lindungi diri kamu dan keluarga dengan asuransi, ya! Ada 2 jenis asuransi yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan yaitu Paket Koe dan Non Paket Koe. Paket Koe terdiri dari Asuransi MobilKoe, Asuransi MotorKoe, Asuransi SiswaKoe, Asuransi KaryawanKoe, Asuransi RumahKoe, Asuransi SehatKoe, Asuransi SiagaKoe, Asuransi MahasiswaKoe serta Asuransi WargaKoe. Sedangkan untuk Non Pake Koe terdiri dari Asuransi Kebakaran, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Pengangkutan, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Kesehatan, Asuransi Liability Dokter, Asuransi JSHK, Asuransi Uang, Asuransi Gagal Panen, Asuransi Notaris, Asuransi Penjaminan.

6.   Biaya Entertainment

Staycation, makan enak di restoran, dan melakukan hobi adalah beberapa entertainment yang bisa kamu lakukan agar pikiran menjadi fresh setelah melalui minggu yang hectic.

Biaya untuk bersenang-senang ini juga harus direncanakan, lho! Kamu bisa mulai memikirkannya dari segi intensitas dalam satu bulan dan alokasi dana yang dikeluarkan.

Dengan begitu, hati senang tapi dompet tetap aman!

 

Cara Mengatur Keuangan yang Tepat

Setelah mengetahui 6 jenis biaya yang harus disiapkan dalam keuangan keluarga, berikut 3 cara mengatur keuangan yang tepat bersama pasangan:

1.   Buat List Pemasukan dan Pengeluaran

Pertama adalah kamu harus mengidentifikasi setiap jenis pemasukan yang diperoleh, misalnya gaji perbulan, bonus, atau THR. Setelah itu, susun biaya pengeluaran rutin maupun biaya pengeluaran di waktu mendatang, seperti biaya kebutuhan sehari-hari, tabungan, dana pendidikan anak, dana darurat, asuransi, liburan dan lain-lain.

2.   Lihat Potensi Kenaikan Biaya

Setiap tahunnya beberapa aspek mengalami kenaikan biaya, seperti biaya bahan bakar untuk transportasi, kebutuhan pokok, biaya hunian, hingga dana pendidikan anak. Dengan melihat potensi kenaikan biaya, kamu bisa memprediksi besaran dana yang harus dikeluarkan

3.   Dokumentasikan dengan Baik

Mendokumentasikan setiap pemasukan dan pengeluaran dengan baik dapat membantu kamu memantau apakah strategi keuangan berjalan sesuai rencana atau tidak. Selain itu, kamu bisa menggunakan dokumentasi tersebut untuk strategi finansial di tahun berikutnya.

Yuk, mulai atur dan strategikan keuangan keluargamu. Untuk informasi lebih lengkap tentang produk kami, kunjungi kantor cabang Bumida terdekat, kantor layanan pemasaran terdekat atau jelajahi situs Bumida di https://bumida.co.id serta melalui Layanan Informasi Bumida (LINDA) untuk mendapatkan pengalaman interaktif dengan Customer Service BUMIDA.

JL. Wolter Monginsidi No. 63. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Telp : (021) 7222685 (Hunting)
Fax : (021) 72800474 / 7203800
headoffice@bumida.co.id
whatsapp